Jumat, 20 Juni 2014

Sejarah Australia

MASA PEMERINTAHAN ARTHUR PHILLIP PADA KOLONISASI INGGRIS DI AUSTRALIA


Koloni pertama diberangkatkan Inggris pada tanggal 13 Mei 1787 dari Portsmouth dengan kapal sejumlah 11. Rombongan ini dipimpin oleh Arthur Phillip, yang sekaligus juga akan menjadi gubernur pertama daerah koloni tersebut. Rombongan ini tiba di Botany Bay pada tanggal 18 Januari 1788, namun Phillip merasa tempat ini kurang cocok untuk dihuni, sehingga ia bersama rombongannya meneruskan perjalanan kesebalah utara, yakni Port Jakson. Melihat pelabuhan yang ada di Port Jakson, Phillip dan anak buahnya dibuat tercengang, pelabuhan tersebut digambarkan sebagai the finest harbour in the world, in which a tousand sail of the line may ride in the most perfect security.tempat tersebut kemudian diberi nama Sydney, sesuai dengan nama menteri yang bertanggung jawab mengirimkan para narapidana tersebut. Kemudian pada tanggal 26 Januari 1788, Phillip untuk pertama kalinya menegakkan bendera Inggris dan mendaratkan seluruh rombongannya.
Mengingat komposisi rombongan yang didominasi oleh para narapidana, mau tak mau mempengaruhi kemajuan koloni tersebut, terutama pada tahap awalnya. Beban dan tugas yang cukup berat ditanggung oleh Phillip sebagai gubernur pertama di daerah yang masih sangat asing bagi rombongan tersebut. Pembangunan koloni ini harus berbekal kesabaran, ketekunan, keteguhan pikiran dan kesetiaan pada tujuan yang harus dicapai. Beberapa hal yang menjadi tanggung jawab Phillip antara lain; harus membangun koloni dengan menggunakan narapidana sebagai sumber tenaga kerja, mengusahakan pertanian dan pengolahan tanah, pembangunan perumahan, rumah sakit dan bangunan penting lainnya, membina ketertiban dan ketaatan beribadah, menjaga persediaan makanan agar bertahan selama duabelas bulan, dan menjaga kelangsungan hidup anggota koloni tersebut.
Hal yang disebutkan di atas bukanlah hal mudah, pada tahun pertama kolonisasi tersebut tidak menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Mengingat koloni ini dibentuk oleh para narapidana, bukan tidak mustahil jika hal tersebut terjadi. Mereka adalah orang-orang yang kebanyakan tidak mempunyai keahlian maupun pengalaman baik dalam pengolahan tanah, maupun pertukangan. Orang-orang yang enggan bekerja, tidak punya motivasi tinggi dan lebih memilih mengalihkan pekerjaan ke hal-hal yang tidak terpuji, dan hanya bekerja jika diawasi dan dipaksa. Bagaimanapun juga, mereka hanyalah tenaga kerja paksa yang tidak mendapat imbalan apapun. Hal inilah yang menjadi faktor kosongnya penghasilan pada tahun pertama koloni tersebut.
Kekosongan penghasilan tersebut menyebabkan Phillip harus kembali menata ulang jatah makanan dari gudang yang mau tidak mau menghasilkan konsekuensi turunnya kesehatan dan keadaan fisik masyarakat koloni tersebut. Belum lagi dengan tragedi tenggelamnya kapal Guardian di dekat Tanjung Pengharapan Baik pada bulan Desember 1789. Kapal tersebut merupakan kapal yang mengangkut bantuan makanan dari Inggris. Jadi hampir dua tahun tidak ada bantuan makanan dari pemerintah Inggris dan demikianlah keadaan koloni pada dua tahun pertamanya, yang didominasi suasana keputusasaan dan kelaparan.
Beberapa kebijakan kemudian dibuat oleh Phillip yang menyadari bahwa koloni tersebut tidak akan berkembang jika hanya mengandalkan tenaga kerja narapidana yang bekerja dengan paksa. Phillip melihat bahwa kemajuan koloni ini akan didapat dengan adanya peran penduduk bebas dapat menugaskan narapidana untuk bekerja. Kebijakan lainnya adalah menghadiahkan tanah kepada perwira dan pegawai negeri, pertimbangan membebaskan dan memberi hadiah tanah pada narapidana yang berkelakuan baik dan tekun. Contohnya terdapat pada mantan narapidana yang mendapat hadiah tanah, yakni James Ruse, setelah satu tahun mengolah tanahnya, ia dan keluarganya bebas dari kekurangan pangan dan mampu menjual kelebihan hasil pertaniannya kepada pemerintah dan masyarakat umum sehingga mampu menghindarkan mereka dari kelaparan. Orang-orang seperi Ruse inilah yang dibutuhkan Phillip agar pembangunan koloni tersebut berhasil.
Gubernur yang telah mengemban tugas dengan kesabaran dan keteguhan hati tersebut, akhirnya harus segera kembali ke Inggris dengan alasan penyakit perut yang kronis dan tidak bisa disembuhkan. Phillip yang telah bersusah payah melewati masa-masa kritis hingga koloni tersebut berhasil survive, yang juga berusaha membuat koloni tersebut dapat berswasembada tidak bisa cukup lama menikmati hasil usahanya dan juga buah kebijaksanaannya. Keberhasilan lain yang dicapai Phillip adalah meningkatnya jumlah penduduk dari 1.000 orang menjadi 4.500 orang. Meluasnya area tanah mencapai 1.600 acre dan juga bertambahnya jumlah ternak walaupun agak lambat. Phillip juga berhak mendapatkan kehormatan sebagai peletak dasar lahirnya suatu bangsa bersosio-budaya Eropa di benua Australia, suatu benua yang menurut pandangan Eropa belum pernah ditempati oleh manusia yang beradab.
Pada bulan Desember 1792 akhirnya ia kembali pulang ke Inggris. Phillip adalah gubernur yang dicintai oleh masyarakat koloninya, juga disukai Raja Inggris dengan keberhasilannya dalam mengemban dan melaksanakan tugas sulit yang sudah dipercayakan kepadanya. Phillip sendiri masih mengharapkan suatu hari dapat kembali ke Australia, melihat koloni yang sudah ditinggalkannya. Namun hingga hari kematiannya pada tahun 1814, ia tidak dapat kembali ke Australia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar